Akibat Plafon Jebol, Komisi C DPRD Maluku Pindah Tempat Rapat
http://dewan.beritamalukuonline.com/2016/08/akibat-plafon-jebol-komisi-c-dprd.html
BERITA MALUKU. Pimpinan dan komisi C DPRD Maluku terpaksa membatalkan rapat internal di ruang kerja mereka akibat plafon bangunan tersebut jebol dan guyuran air dari pipa induk pendingin udara terus menetes membasahi meja maupun kursi serta lantai.
"Ada tiga lembar plafon berbahan gibson yang runtuh hingga terlihat jelas instalasi pendingin udara yang meneteskan air hingga membasahi meja, kursi, dan lantai ruangan pimpinan serta anggota komisi," kata Ketua Komisi C DPRD Maluku, Fredek Rahakbauw di Ambon, Kamis (11/8/2016).
Akibatnya petugas komisi berinsiatif mengambil tempat penampungan sampah berbahan dasar plastik dan diletakkan di atas meja pimpinan komisi guna dijadikan wadah menampung air yang menetes tanpa henti-hentinya.
Menurut Fredek, pihaknya terpaksa mencari ruangan lain di lantai IV gedung DPRD yang masih bisa digunakan untuk melakukan rapat internal komisi.
"Kami awalnya sudah berencana membatalkan rapat tersebut, tetapi mengingat agendanya sangat penting, maka harus dicari ruangan lain untuk melanjutkan agenda tersebut," ujar Fredek.
Gedung kantor DPRD Maluku diresmikan mantan Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto pada 2009 dan mulai mengalami kerusakan kecil seperti bocornya instalasi pendingin udara hingga menyebabkan plafon jebol akibat rembesan air.
Kerusakan terparah gedung rakyat ini terjadi pada awal Janurari 2016, ketika terjadi gempa tektonik yang mengakibatkan plafon di aula lantai V runtuh dan terdapat keretakan pada berbagai ruangan gedung tersebut dan saat ini sementara direnovasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku.
Sehingga diharapkan ada perhatian pihak terkait untuk melakukan renovasi kerusakan yang terjadi, terutama instalasi pendingin udara serta plafon bangunan yang jebol atau sudah menghitam akibat digenangi air.
"Ada tiga lembar plafon berbahan gibson yang runtuh hingga terlihat jelas instalasi pendingin udara yang meneteskan air hingga membasahi meja, kursi, dan lantai ruangan pimpinan serta anggota komisi," kata Ketua Komisi C DPRD Maluku, Fredek Rahakbauw di Ambon, Kamis (11/8/2016).
Akibatnya petugas komisi berinsiatif mengambil tempat penampungan sampah berbahan dasar plastik dan diletakkan di atas meja pimpinan komisi guna dijadikan wadah menampung air yang menetes tanpa henti-hentinya.
Menurut Fredek, pihaknya terpaksa mencari ruangan lain di lantai IV gedung DPRD yang masih bisa digunakan untuk melakukan rapat internal komisi.
"Kami awalnya sudah berencana membatalkan rapat tersebut, tetapi mengingat agendanya sangat penting, maka harus dicari ruangan lain untuk melanjutkan agenda tersebut," ujar Fredek.
Gedung kantor DPRD Maluku diresmikan mantan Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto pada 2009 dan mulai mengalami kerusakan kecil seperti bocornya instalasi pendingin udara hingga menyebabkan plafon jebol akibat rembesan air.
Kerusakan terparah gedung rakyat ini terjadi pada awal Janurari 2016, ketika terjadi gempa tektonik yang mengakibatkan plafon di aula lantai V runtuh dan terdapat keretakan pada berbagai ruangan gedung tersebut dan saat ini sementara direnovasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku.
Sehingga diharapkan ada perhatian pihak terkait untuk melakukan renovasi kerusakan yang terjadi, terutama instalasi pendingin udara serta plafon bangunan yang jebol atau sudah menghitam akibat digenangi air.