Empat Bulan Terisolasi, Kondisi Warga Wakate Makin Merosot
http://dewan.beritamalukuonline.com/2016/08/empat-bulan-terisolasi-kondisi-warga.html
Tak Ada Sarana Transportasi Laut dan Kebutuhan Pokok Makin Mahal
BERITA MALUKU. Sudah empat bulan ini, warga di tiga pulau Watubela, Kasui, dan Teor (Wakate) yang berada di ufuk timur Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku terisolasi karena tidak adanya sarana transportasi laut untuk menunjang kebutuhan sehari-hari.
Akibat tidak ada sarana trasnportasi di wilayah tersebut, ratusan warga mengalami kesulitan ekonomi, masalah pelayanan kesehatan, dan tersendatnya pendidikan serta pemerintahan.
"Saat ini kondisi disana makin merosot, karena kebutuhan pokok seperti beras maupun gula pasir susah diperoleh, kalaupun ada bisa mencapai harga Rp20 ribu/kilo, bensin Rp20 ribu/litter, belum juga keutuhan lain yang kini semakin sulit didapat, kalaupun ada itu sudah kadaluarsa. Selain itu pada musim lebaran, warga tidak bisa mudik ke Ambon, bahkan mereka juga tidak bisa mendapatkan kiriman uang dan makanan yang berasal dari kampung," kata Ketua Daerah AMGPM Seram Timur, Pendeta Rido Kwalomene sekaligus koordinator Perwakilan Forum Pemuda dan Masyarakat Wakate (FPMW), saat ditemui di ruang Komisi C DPRD Maluku, Jumat (12/8/2016).
Menurut Kwalomene, pada tahun 2013 hingga 2014 lalu, ada kapal yang pernah dan tetap melayani warga Wakate satu minggu sekali. Namun memasuki 2015 hingga 2016, tidak ada kepastian pelayanan transportasi di wilayah itu, baik dilayani kapal penumpang maupun kapal feri.
"Bagaimana masyarakat bisa sejahtera, kalau wilayah itu tidak didukung oleh sarana transportasi laut, apalagi saat ini kondisi laut yang masih bergelombang," katanya.
Karena itu menurut Kwalomene, warga kini sangat apatis dan pasrah dengan kondisi yang ada.
Menyikapi kondisi itu, FPMW pun membawa sejumlah tuntutan kepada DPRD Maluku, yang diterima langsung ketua Komisi C, Fredik Rahakbaw.
Dalam tuntutan itu, mereka minta Pemerintah Provinsi Maluku maupun pemerintah Kabupaten SBT dapat memberikan sarana transportasi laut untuk menunjang kemubutah warga Wakate. Mereka juga meminta DPRD agar mendesak pihak PELNI merealisasi kapal dengan rute yang ada.
Untuk diketahui, sebelumnya warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Wakate untuk transportasi, sudah pernah melayangkan permohonan kepada pemerintah daerah untuk dapat memenuhi sarana yang menjadi kebutuhan vital di daerah itu, namun sampai hari ini belum juga ada di respons.
PROFIL KEPULAUAN WAKATE
Kepulauan Wakate adalah satu kepulauan yang memiliki dua kecamatan yaitu Wakate dan Teor.
Kepulauan ini berada di ufuk timur Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku.
Kepulauan ini memiliki 7 pulau, 3 pulau berpenghuni dan 4 pulau tidak berpenghuni.
Kepulauan ini memiliki sumber daya alam yang sangat menjanjikan baik laut maupun darat, bahkan punya potensi wisata. Dengan befitu, masyarakat dapat merubah taraf hidup.
Akibat tidak ada sarana trasnportasi di wilayah tersebut, ratusan warga mengalami kesulitan ekonomi, masalah pelayanan kesehatan, dan tersendatnya pendidikan serta pemerintahan.
"Saat ini kondisi disana makin merosot, karena kebutuhan pokok seperti beras maupun gula pasir susah diperoleh, kalaupun ada bisa mencapai harga Rp20 ribu/kilo, bensin Rp20 ribu/litter, belum juga keutuhan lain yang kini semakin sulit didapat, kalaupun ada itu sudah kadaluarsa. Selain itu pada musim lebaran, warga tidak bisa mudik ke Ambon, bahkan mereka juga tidak bisa mendapatkan kiriman uang dan makanan yang berasal dari kampung," kata Ketua Daerah AMGPM Seram Timur, Pendeta Rido Kwalomene sekaligus koordinator Perwakilan Forum Pemuda dan Masyarakat Wakate (FPMW), saat ditemui di ruang Komisi C DPRD Maluku, Jumat (12/8/2016).
Menurut Kwalomene, pada tahun 2013 hingga 2014 lalu, ada kapal yang pernah dan tetap melayani warga Wakate satu minggu sekali. Namun memasuki 2015 hingga 2016, tidak ada kepastian pelayanan transportasi di wilayah itu, baik dilayani kapal penumpang maupun kapal feri.
"Bagaimana masyarakat bisa sejahtera, kalau wilayah itu tidak didukung oleh sarana transportasi laut, apalagi saat ini kondisi laut yang masih bergelombang," katanya.
Karena itu menurut Kwalomene, warga kini sangat apatis dan pasrah dengan kondisi yang ada.
Menyikapi kondisi itu, FPMW pun membawa sejumlah tuntutan kepada DPRD Maluku, yang diterima langsung ketua Komisi C, Fredik Rahakbaw.
Dalam tuntutan itu, mereka minta Pemerintah Provinsi Maluku maupun pemerintah Kabupaten SBT dapat memberikan sarana transportasi laut untuk menunjang kemubutah warga Wakate. Mereka juga meminta DPRD agar mendesak pihak PELNI merealisasi kapal dengan rute yang ada.
Untuk diketahui, sebelumnya warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Wakate untuk transportasi, sudah pernah melayangkan permohonan kepada pemerintah daerah untuk dapat memenuhi sarana yang menjadi kebutuhan vital di daerah itu, namun sampai hari ini belum juga ada di respons.
PROFIL KEPULAUAN WAKATE
Kepulauan Wakate adalah satu kepulauan yang memiliki dua kecamatan yaitu Wakate dan Teor.
Kepulauan ini berada di ufuk timur Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku.
Kepulauan ini memiliki 7 pulau, 3 pulau berpenghuni dan 4 pulau tidak berpenghuni.
Kepulauan ini memiliki sumber daya alam yang sangat menjanjikan baik laut maupun darat, bahkan punya potensi wisata. Dengan befitu, masyarakat dapat merubah taraf hidup.
